Mandi merupakan suatu rutinitas yang harus dilakukan kita lakukan selama kita hidup. Dengan mandi, maka kita membersihkan semua bakteri dan kotoran yang menempel di tubuh. Sabun, adalah perlengkapan mandi yang pasti selalu kita gunakan.
Tapi tahukah kamu kalau di pasaran masih banyak beredar sabun dengan kandungan bahan kimia? Sabun mandi dengan bahan kimia umumnya memiliki kandungan yang berpotensi merusak kulit, dan air hasil bilasan sabunnya juga dapat merusak lingkungan.
Kandungan Bahan dalam Sabun Mandi yang Harus Diwaspadai
Kalau kamu biasanya memilih sabun mandi berdasarkan wangi atau kemasannya, coba sekarang tahan dulu. Coba cek apakah sabun mandi yang biasa kamu pakai memiliki kandungan berkut ini.
1. Paraben
Sabun mandi dengan kandungan bahan kimiawi biasanya mengandung diterjen dan paraben. Paraben adalah pengawet yang banyak digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dalam produk kecantikan. Penggunaan paraben dalam produk kecantikan bisa menyebabkan masalah alergi seperti ruam kemerahan, gatal-gatal, kulit kering hingga bersisik hingga kulit melepuh seperti terbakar.
2. Pewangi buatan (Fragrance)
Rata-rata sabun mandi mengandung parfum yang kita tidak tahu asalnya karena di label produk tidak ditulis secara rinci asalnya, hanya ditulis “fragrance”. Sabun dengan wewangian mungkin memberikan aroma menyenangkan, namun fragrance ternyata menjadi pencetus timbulnya alergi pada kulit. Selain itu, bahan-bahan pembuatan fragrance dapat menimbulkan beragam masalah kesehatan seperti asma, kemerahan
pada kulit, mabuk hingga mempengaruhi hormon.
3. Triclosan
Triclosan biasa terdapat di dalam sabun antibakteri. Ia merupakan sebuah kandungan antijamur dan antibakteri yang juga digunakan di produk deterjen. Dalam penggunaan jangka panjang, triclosan dapat menyebabkan kulit kering, membuat kuman resisten terhadap antibiotik dan gangguan hormon yang bisa menyebabkan berbagai masalah, seperti kesuburan dsb.
Dan sejak 2016, FDA (ini adalah BPOM-nya Amerika Serikat) sendiri sudah melarang produk sabun dengan kandungan triclosan dipasarkan ke konsumen, demikian dilansir dari Mayo Clinic.
4. Sodium Lauryl Sulfate
Nah, penggunaan bahan kimia ini di sabun mandi bertujuan membuat sabun jadi berbusa. Bahayanya adalah bisa menyebabkan iritasi kulit dan peradangan.
Saatnya Hijrah ke Sabun Lokal dengan Kandungan Bahan Alami yang Aman buat
Kulitmu
Meskipun sekarang sudah banyak produsen yang memproduksi sabun mandi dengan bahan-bahan alami sebagai kandungan utama, sebaiknya kamu tetap teliti dengan melihat apa saja kandungan yang ada di dalamnya. Siapa tahu ada kandungan bahan sintetis lain serta minyak bumi yang bisa mempengaruhi kesehatan kulit dan lingkungan.
Pahami juga jenis-jenis sabun yang beredar di pasaran agar tahu mana yang cocok dengan kulitmu.
- Soap Bar
Sabun batang dibuat dengan metode saponifikasi, yaitu proses pengubahan lemak (minyak) nabati atau hewani melalui reaksi zat alkali yaitu sodium hidroksida. Sabun jenis ini memiliki kandungan sodium hidroksida dan memiliki tingkat pH atau derajat keasaman yang lebih tinggi daripada sabun cair, yang bisa membuat kulit kering dari biasanya. Itu sebabnya ketika selesai menggunakan sabun batangan, kamu akan merasa kulitmu lebih kesat.
Kelebihan sabun batang salah satunya adalah hemat dalam pemakaiannya. Sabun batang juga memiliki kandungan parfum yang lebih sedikit dibandingkan sabun cair, karena itu sabun batang cocok digunakan bagi kamu yang alergi wewangian.
Sabun batangan direkomendasikan buat yang memiliki tipe kulit berminyak karena sifatnya mampu mengangkat minyak di kulit. Sebaliknya bila kulitmu adalah tipe kulit kering, maka sabun batang kurang cocok buat kulitmu.
Namun kalau kamu memang penggemar sabun batangan, coba pakai produk Sabun Batang Premium YAGI Natural. Dibuat dengan teknik tradisional tanpa bahan-bahan sintetis yang akan membahayakan kulitmu, sabun ini diformulasikan dari cocoa buter dan kombinasi minyak nabati, sehingga akan menjaga kulit tetap lembab sehabis momen mandimu. Wewangian yang ada dalam kandungan soap bar Yagi Nutural juga berasal dari bahan-bahan alami, seperti Yagi Natural Orange Soap yang diformulasikan dengan essential oil dan kulit jeruk asli.
- Sabun Cair
Sebagian konsumen beralih ke sabun cair dengan alasan lebih higienis, mudah digunakan (karena bentuknya cair) dan praktis disimpan serta dibawa-bawa. Sabun cair juga dibuat dengan metode saponifikasi seperti sabun batangan, namun pada sabun cair menggunakan komponen alkali kalium hidroksida.
Kandungan pH pada sabun cair juga cukup tinggi (meski memang lebih rendah daripada sabun batang), jadi bisa saja kulitmu masih terasa kering dan kesat setelah menggunakan. Umumnya sabun cair mengandung bahan foaming seperti SLS yang akan membuat sabun lebih berbusa. Namun penggunaan SLS di sabun cair juga bisa bikin kulitmu iritasi bila tidak dibilas dengan bersih.
- Body Wash
Jika kelembaban adalah perhatian utama kamu saat memilih sabun mandi, maka cobalah body wash. Body wash umumnya terbuat dari surfaktan ringan dan deterjen. Hasilnya memang akan lebih lembab di kulit dan tidak terasa kesat seperti sabun batangan.
Untuk kamu yang memiliki kulit kering dan sangat sensitif, sebaiknya kamu menggunakan body wash dengan kandungan bahan alami. Manjakan kulitmu dengan Lavender Body Wash dari Yagi Natural.
Tidak seperti body wash biasa yang menggunakan surfaktan sulfate atau SLS/SLES, produk body wash YAGI Natural menggunakan surfaktan dari turunan kelapa dan tumbuhan lainnya, yang berarti dapat sepenuhnya diurai oleh alam sehingga tidak mencemari air dan lingkungan.
Body wash YAGI Natural juga memiliki pH sekitar 5,5 yang mendekati pH kulit tubuh manusia sehingga ramah bagi pemilik kulit sensitif dan tidak menyisakan rasa kesat di kulit.
Dengan wangi aroma dari minyak lavender, acara mandimu bukan saja akan membuatmu lebih rileks dan nyaman, tapi juga membantu meningkatkan kesehatan karena lavender dipercaya dapat membantu mengurangi stress dan mengurangi rasa sakit ringan.
Jadi Ladies, bagaimana kondisi kulitmu? Apakah kamu sudah menggunakan sabun yang tepat sesuai dengan kondisi kulit saat ini?
