Sebuah survey mengungkapkan bahwa perempuan di Indonesia menghabiskan sekitar 10% dari pendapatannya untuk berbelanja produk kecantikan. Dari belanja produk kecantikan itu, frekuensi belanja produk skincare atau perawatan tubuh menduduki peringkat teratas baru kemudian disusul dengan belanja makeup.
Wajar ya, Ladies, karena skincare kan dipakai hampir setiap hari dan harus rutin. Nah, ketika kamu memilih sebuah produk perawatan tubuh, apa sih pertimbangan kamu? Apa kamu lihat harganya dulu? Lihat fungsinya dulu? Ngecek dulu brandnya, lokal atau luar? Atau mungkin kamu memilih berdasarkan referensi dari teman dan media sosial? Bebas ya,
Ladies.
Namun, selain hal-hal di atas yang menjadi pertimbangan kamu, ada dua hal berikut ini yang wajib kamu perhatikan sebelum membeli produk perawatan tubuh. Yaitu izin BPOM dankandungan yang ada di dalam produknya. Simak pembahasannya di bawah ya.
Mengapa sebuah produk perawatan harus memiliki izin dari BPOM?
Kamu memang harus cermat sebelum membeli sebuah produk perawatan tubuh. Banyak
orang gampang tertarik dengan harga produk yang murah atau dari mana produk itu
berasal. Janji-janji akan mendapatkan kulit mulus dan halus seperti artis di negeri tersebut
membuat perempuan pun berharap mendapatkan hasil yang sama dan cepat.
Badan POM (Pengawasan Obat dan Makanan) adalah badan sertifikasi tertinggi di Indonesia untuk obat dan makanan. Tugas BPOM adalah untuk mengawasi agar produk-produk yang beredar dipastikan keamanannya.
Setiap produsen kosmetik atau produk skincare harus melalui tahapan yang jelas untuk
memperolehh izin dari BPOM. Dimulai dari proses validasi, formula, stabilitas produk,
hingga kandungan yang terdapat di dalam produk, semua akan diuji apakah lolos atau tidak.
Bila produk skincare yang kamu miliki sudah memiliki izin dan nomor registrasi dari BPOM,
maka kamu sudah sudah selangkah aman menggunakan skincare favorit kamu.
Teliti Membaca Bahan dan Kandungan dalam Skincare
Terkadang kita lengah memperhatikan bahan atau kandungan yang terkandung di dalam
produk skincare, bisa karena alasan sudah mendapat rekomendasi dari teman, atau karena
setelah skincare dicoba efeknya bagus bagi kulit kita.
Faktanya, ada bahan-bahan di dalam skincare yang perlu kamu hindari, karena bisa
menimbulkan efek berbahaya jika digunakan untuk pemakaian jangka panjang. Ayo kenali
lebih dalam apa saja bahan-bahan berbahaya itu!
1. Paraben
Paraben adalah bahan pengawet sintetis, yang kerap dilabeli sebagai bahan kimia. Terbuat
dari asam yang ditemukan pada blackberries dan raspberries dan umum ditemukan di
berbagai produk kecantikan dan perawatan seperti makeup, pelembap, hingga skincare
sehari-hari.
Produk dengan paraben memilik efek negatif pada kesehatan, seperti kanker payudara,
kanker kulit, gangguan reproduksi sampai gangguan system endokrin.
2. Sodium lauryl sulfate (SLS)
SLS adalah bahan yang ditemukan di shampoo, body wash, face wash, obat kumur, pasta
gigi, hingga alas bedak. SLS terbukti dapat mengakibatkan iritasi kulit, sariawan, kerusakan
mata hingga keseimbangan minyak alami pada kulit.
Bila kulit wajahmu kering, menggunakan face wash dengan kandungan SLS bisa
menyebabkan kulit mengalami kemerahan, kekeringan dan mengelupas.
3. Triclosan dan triclocarban
Umumnya bahan-bahan ini ditemukan di produk pasta gigi, deodoran dan sabun anti
bakteri, namun ternyata triclosan dan triclocarban juga terdapat dalam beberapa produk
perawatan tubuh. Sifat dari kedua bahan ini adalah anti bakteri, namun penelitian terbaru
menunjukkan bahwa bahan kimia justru membuat bakteri lebih kuat dan bertahan lama.
Wah!
Gangguan hormonal, gangguan fungsi otot, gangguan fungsi kekebalan tubuh dan
meningkatnya alergi adalah efek sampingnya.
4. Polyethylene
Polyethylene glycol atau dikenal juga dengan PEG sering ditemukan dalam produk makeup, lotion, sabun pencuci wajah, scrub hingga pasta gigi. Fungsinya sebagai pelarut agar produk lebih cepat menyerap ke dalam kulit.
Polyethylene dikenal menyebabkan iritasi kulit dan tidak boleh digunakan pada kulit yang
sensitif dan terlalu kering. Penggunaan jangka panjang akan membuat kulit semakin kering
dan kehilangan kekenyalan dengan cepat. Dilansir dari Natural Pedia, efek samping lainnya
adalah dapat mempengaruhi system pernapasan, system kekebalan, gangguan fungsi otot,
radang sendi, radang tenggorokan serta memicu terjadinya asma.
5. Proplylene Glycol
Kandungan kimia yang merupakan turunan dari petroleum ini biasa ditemui pada produk
skincare, lipstik dan sampo. Penggunaannya dapat menimbulkan kemerahan pada kulit.
Menurut National Library of Medicine, zat ini masuk dalam klasifikasi irritant atau zat yang
mampu membuat kulit iritasi.
6. Artificial Fragrance (Parfum)
Hampir semua produk skincare dan kosmetik mengandung pewangi buatan. Produsen
memang tidak diharuskan mengungkapkan apa wewangian yang mereka pakai, jadi kamu
mungkin hanya akan melihat “Fragrance” atau “Parfum” di daftar kandungan produk,
padahal bisa saja itu adalah campuran beberapa bahan kimia yang memiliki efek negatif.
Sakit kepala, iritasi kulit, alergi, gangguan pernapasan hingga asma, gangguan pada
hormone perempuan, resistensi insulin, dan dapat meningkatkan resiko kanker adalah efek
samping yang disebabkan, demikian dilansir dari Root & Revel.
7. Hydroquinone
Ini adalah bahan yang biasa ditemukan pada produk pencerah kulit wajah dan tubuh.
Bila digunakan dalam jangka waktu panjang dan dosis yang banyak maka bisa menyebabkan
hiperpigmentasi. Peringatan terbaru dari FDA (Food and Drug Administration) adalah agar
ekstra hati-hati dengan bahan yang satu ini karena disinyalir meningkatkan resiko terkena
kanker.
Itu dia beberapa bahan pada produk perawatan tubuh yang harus kamu hindari. Perlu
dicatat bahwa selain memperhatikan izin BPOM produk masih berlaku dan belum
kadaluwarsa, kandungan-kandungan pada skincare juga harus dibaca teliti. Mungkin saat
ini efeknya belum kelihatan, tapi kamu kan tak ingin mengalami masalah kesehatan di
waktu akan datang, kan?